Bola voli
merupakan olahraga permainan yang dilakukan oleh dua tim atau regu yang saling
berlawanan. Setiap regu hanya memiliki pemain yaitu 6 orang dalam sebuah
pertandingan dan dapat digantikan oleh pemain cadangan jika pemain inti
mengalami cidera. Pada permainan ini tumpuan utamanya adalah pada kekuatan
tangan, lompatan dan kekuatan kaki.
Olahraga ini
menggunakan kedua tangan boleh juga menggunakan kaki pada saat yang dibutuhkan.
Lapangan bola voli memiliki panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Jarak garis
batas serang untuk pemain belakang adalah 3 meter diukur dari garis tengah atau
posisi sejajar dengan jaring. Garis tepi lapangan memiliki ukuran 5 centi
meter.
Bola voli
memiliki lingkaran keliling dari 65 sampai 67 centi meter. dan berat dari 260
sampai 280 gram. dan memiliki angin dalam bola adalah sekitar 4,26 sampai 4,61
psi. Ukuran tinggi net putra adalah 2,43 meter dan untuk net putri adalah
2,24 meter. Sistem poin pada permainan ini adalah dengan menentukan
banyaknya poin yang diperoleh dari bola yang memasuki area dalam lapangan lawan
tetapi, jika bola keluar dari area lawan maka lawan akan mendapatkan point.
Olahraga
bola voli diawasi oleh FIVB (Federation Internationale de Volleyball) didirikan
pada tahun 1948 sebagai induk organisasi international yang beranggotakan 15
negara. Sedangakan bila di Indonesia diawasi langsung dan di naungi oleh PBVSI
(Persatuan Bola
Voli Seluruh Indonesia).
Sejarah Bola Voli
Olahraga
bola voli pada saat awal ditemukan dan diberi nama dengan Mintonette.
Permaianan bola voli pertama kali ditemukan oleh William G. Morgan yang lahir
pada tahun 1870 di Lockport, New York. Disaat itu Morgan bekerja sebagai
seorang instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) tepatnya
pada tahun 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts Amerika
Serikat .
Inspirasi
datang ketika Morgan bertemu dengan James Naismith adalah Pencipta olahraga
bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861. Saat itu terciptalah
olahraga baru yang bernama Mintonette. Morgan adalah lulusan Springfield
College of YMCA dan selama hidupnya Morgan selalu mendedikasikannya sebagai
instruktur pendidikan jasmani. Ia menciptakan permainan ini kurang lebih
membutuhkan waktu selama empat tahun dengan melakukan kombinasib dari berbagai
macam jenis permaianan.
Perubahan
nama ini terjadi pada tahun 1896, ketika terjadi demonstrasi pertandingan
perdana di International YMCA Training School. Saat itu Director of the
Professional Physical Education Training School yang bernama Dr. Luther Halsey
Gulick memberikan surat panggilan kepada morgan terkait dengan permaianan yang
telah ia ciptakan dan akan dipresentasikan atau didemonstrasikan di
stadion kampus yang baru.
Kampus YMCA
mejadi tempat dimana diadakanya sebuah konferensi yang di hadiri oleh semua
instruktur pendidikan jasmani. Ketika itu Morgan memanfaatkan kesempatan
tersebut dengan membawa dua tim, dimana setiap tim mempunyai lima orang pemain.
kemudian morgan menjelaskan permaianan ini dapat dilakuakan di dalam runagan (indoor)
maupun di luar rungan (outdoor) dengan sangat leluasa. Saat itu juga Morgan
menjelaskan permainan ini dapat dilakukan oleh banyak pemain tidak memiliki
batasan jumlah pemain yang menjadi standar. Permaianan ini dilakukan dengan
tujuan mempertahankan bola agar bergerak melewati net yang tinggi dari wilayah
ke wilayah lawan.
Bola Voli: Olahraga Bola Besar
Gamelan
adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang,
dan gong.Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel.
Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit.
Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel.
Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit.
Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanyikannya.Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu).
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8.Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut.Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya.Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam.Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali.Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Alat musik Gamelan Jawa
Gitar adalah suatu alat musik tradisional Spanyol sehingga
dipercaya bahwa alat musik ini berasal dari spanyol.Selama jaman Renaissance,
alat musik gitar tidak populer dan tidak diminati masyarakat.Namun setelah
Alonso Mudarra mulai memperkenalkan alat musik ini melalui karya — karyanya
maka dengan segera orang — orang mulai tertarik untuk mendengarkan dan
memainkan gitar.Dan pada saat itu gitar mulai populer dikalangan masyarakat.
Pada abad 17 atau periode Baroque dawai (string) gitar ditambahkan menjadi lima yang masing — masing dawai berpasangan, ini memungkinkan para pemain memainkan musik yang lebih kompleks dan luas.Pada akhir abad 17 dua perubahan penting dibuat pada alat musik ini yaitu :
1. sebelumnya tiap — tiap dawai berpasangan ( ganda ) maka sekarang digantikan oleh dawai — dawai tunggal.
2. sebelumnya memiliki lima dawai maka sekarang ditambahkan menjadi 6 dawai tunggal yang sampai sekarang dipakai.
Pada periode klasik sekitar tahun 1750 — 1775 banyak melahirkan komposer — komposer gitar terkenal diantaranya Fernando Sor, Mauro Giuliani, Matteo Carcassi, D. Aguado dan Fernando Carulli.Mereka menulis musik dan sering mengadakan konser — konser gitar di berbagai tempat.
Pada saat itu alat musik gitar sangat populer dan diminati banyak orang.
Selain itu ada juga Nicolo Paganini yang selain pemain biola terkenal juga pemain gitar yang karya — karyanya masih sering didengar sampai sekarang.
Pada akhir abad 19 instrumen gitar jatuh pamor dan banyak orang tidak mengenal alat musik ini, tapi kemudian di populerkan kembali oleh Francisco Tarrega yang adalah komposer besar gitar klasik.Di samping komposer — komposer gitar ada juga seorang desainer gitar yang berjasa dalam perkembangan alat musik ini yaitu Luthier Antonio Torres.Selain Torres sebelumnya juga ada seorang yang bernama stradivarius yang selain terkenal membuat biola juga mahir membuat gitar.
Pada abad 17 atau periode Baroque dawai (string) gitar ditambahkan menjadi lima yang masing — masing dawai berpasangan, ini memungkinkan para pemain memainkan musik yang lebih kompleks dan luas.Pada akhir abad 17 dua perubahan penting dibuat pada alat musik ini yaitu :
1. sebelumnya tiap — tiap dawai berpasangan ( ganda ) maka sekarang digantikan oleh dawai — dawai tunggal.
2. sebelumnya memiliki lima dawai maka sekarang ditambahkan menjadi 6 dawai tunggal yang sampai sekarang dipakai.
Pada periode klasik sekitar tahun 1750 — 1775 banyak melahirkan komposer — komposer gitar terkenal diantaranya Fernando Sor, Mauro Giuliani, Matteo Carcassi, D. Aguado dan Fernando Carulli.Mereka menulis musik dan sering mengadakan konser — konser gitar di berbagai tempat.
Pada saat itu alat musik gitar sangat populer dan diminati banyak orang.
Selain itu ada juga Nicolo Paganini yang selain pemain biola terkenal juga pemain gitar yang karya — karyanya masih sering didengar sampai sekarang.
Pada akhir abad 19 instrumen gitar jatuh pamor dan banyak orang tidak mengenal alat musik ini, tapi kemudian di populerkan kembali oleh Francisco Tarrega yang adalah komposer besar gitar klasik.Di samping komposer — komposer gitar ada juga seorang desainer gitar yang berjasa dalam perkembangan alat musik ini yaitu Luthier Antonio Torres.Selain Torres sebelumnya juga ada seorang yang bernama stradivarius yang selain terkenal membuat biola juga mahir membuat gitar.
Pada tahun 1946 dawai gitar yang sebelumnya terbuat dari Gut
(tali yang terbuat dari usus binatang) digantikan dengan dawai yang terbuat
dari nylon (string nylon).
Karena perkembangan ilmu dan teknologi begitu pesat, instrumen gitar tidak ketinggalan juga terkena imbasnya dan sekarang kita telah mengenal yang namanya Gitar Listrik (Electric Guitar).
Asal Usul Gitar Listrik
Karena perkembangan ilmu dan teknologi begitu pesat, instrumen gitar tidak ketinggalan juga terkena imbasnya dan sekarang kita telah mengenal yang namanya Gitar Listrik (Electric Guitar).
Asal Usul Gitar Listrik
Sejarah gitar listrik bermula pada tahun 1930, ketika seorang yang bernama George Beauchamp mulai mencari cara untuk menambah volume gitar.Diketahui jika suatu kawat di beri gaya medan magnet maka dapat menciptakan arus listrik.Atas dasar pemikiran ini Ia meneliti dan mengadakan suatu percobaan dengan jarum Gramopon ( pada dasarnya teknologi ini bisa didapati pada motor — motor listrik, generator, jarum gramopon, radio dan mic ). Ia percaya bahwa jika dawai gitar digetarkan dekat medan magnet akan bisa diubah menjadi arus —arus listrik dan kemudian dikonversi kembali menjadi gelombang suara melalui speaker.
Setelah percobaan berbulan — bulan dan bekerja sama dengan Paul Barth maka terciptalah pickup pertama yang sederhana terdiri dari 6 kutub dan tiap — tiap kutub untuk masing - masing dawai.
Pickup berisi kumparan yang digulung rapi. Menurut ceritanya, Ia mengambil kumparan itu dari mesin cuci dan melilitnya kembali dengan motor mesin jahit.
Penemuannya ini sangat dihargai dan mendapatkan hak paten.
Selanjutnya seseorang yang bernama Lloyd Loar memperkenalkan gitar listrik yang modelnya berbentuk gitar Spanyol.Ia dianggap yang pertama kali membuat dan memasarkan gitar model ini.
Ia telah banyak melakukan percobaan - percobaan ini mulai awal 1920 dan pada tahun 1933 mendirikan perusahaan dengan nama Vivi — Tone yang merupakan anak perusahaan dari Gibson Company.
Awal mula ditemukannya musik Gitar
Peta Batavia tahun 1897, Muhammad Isa Ansyari SS
mengungkapkan sejarah kota Jakarta dimulai dengan terbentuknya sebuah pemukiman
di muara Ciliwung. Menurut berita Kerajaan Portugal pada awal abad ke-15,
pemukiman tersebut bernama “Kalapa” dan merupakan sebuah Bandar penting di
bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran, yang pusatnya pada waktu itu berada di Kota
Bogor.
“Di Kerajaan Pajajaran, Bogor, itu kini masih terdapat prasasti peninggalan abad ke-16. Nama prasasti itu “Sato Tulis”, peninggalan Rahyang Niskala Watu Kencana, Namun oleh orang Eropa Bandar tersebut lebih dikenal dengan nama Sunda Kalapa, karena berada di bawah kekuasaan Sunda,” kata Muhammad Isa Ansyari SS.
Dalam sejarah, ujar Sejarawan Terkemuka Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemda OKI Jakarta itu, Bandar Malaka ditaklukkan Kerajaan Portugal pada 1511. Tujuan Portugal ketika itu adalah mencari jalur laut untuk mencapai kepulauan Maluku, sumber rempah-rempah. Maka pada 1522 mendaratlah kapal utusan dari Malaka di bawah pimpinan Francesco De Sa.
Menurut laporan Francesco De Sa terjadi perundingan dengan pemuka Bandar Kalapa yang berada di bawah kekuasaan Raja Sunda yang beragama Hindu. Sementara itu di Jawa Tengan dengan surutnya Kerajaan Majapahit berkembanglah Kerajaan Islam di Demak. Kerajaan Islam itu kemudian menyerang Kerajaan Sunda di Jawa Barat meliputi Cirebon, Banten, Kalapa dan lain-lain. Mengingat kurangnya sumber-sumber asli Jawa Tengah tnengenai peristiwa itu, maka kita terpaksa berpaling kepada berita Kerajaan Portugal yang pada akhirnya tidak saja berlabuh di Maluku tetapi juga Kerajaan Portugal ini merapatdi Timor Timur, menyatakan bahwa pada 1526-1527 sebuah armada Portugal telah mengunjungi Sunda Kalapa untuk memenuni perfanjian tahun 1522. “Ternyata mereka belum mengetahui bahwa telah terjadi perubahan kekuasaan dari Kerajaan Pajajaran ke Kerajaan Banten, yaltu orang-orang dari Jawa Tengah yang beragama Islam .Ivlenurut berita yang mereka dapat, nama Pangtima yang diberikan adalah Falatehan, sebutan mereka untuk nama Fatahillah,” ujar Muhammad Isa Ansyari SS.
Masa Prasejarah
Di beberapa tempat di Jakarta seperti Pasar Minggu, Pasar Rebo, Jatinegara, Karet, Kebayoran, Kebon Sirih, Kebon Nanas, Cawang, Kebon Pala, Rawa Belong, Rawa Lefe, Rawa Bangke, ditemukan benda-benda pra sejarah seperti kapak, beliung, gurdi, dan pahat dari batu. Alat-alat tersebut berasal dari zaman batu atau zaman neolitikum antara tahun 1000 SM. Jadi, pada masa itu sudah ada kehidupan manusia di Jakarta.
“Dan seperti daerah latnnya, di Jakarta juga ditemukan prasasti. Prasasti Tugu ditemukan di Cilineing. Prasasti itu sarat informasi tentang Kerajaan Tarumanegara dengan Raja Purnawarman. Menurut prasasti itu, Jakarta merupakan wilayah Kerajaan Tarumanegara, kerajaan tertua di Puiau Jawa, di samping Bogor, Banten, Bekasi sampai Citarum di sebelah timur dan Giaruten,” kata Muhammad isa Ansyari SS.
Kronologis Peristiwa Penting
Pada 686 Masehi. Kerajaan Tarumanegara hancur akibat
serangan balatentara Kerajaan Sriwijaya. Abad ke-14, Jakarta masuk ke wilayah
Kerajaan Pakuan Pajajaran yang sering disebtit Kerajaan Pajajaran, atau
Kerajaan Sunda. Kerajaan Pajajaran memiiiki enam petabuhan, diantaranya
pelabuhan Sunda Kalapa. Kota pelabuhan ini terletak di Teluk Jakarta – di muara
sungai Citiwung – yang merupakan pusat perdagangan paling penting seiak abad
ke-12 hingga ke-16.“Di Kerajaan Pajajaran, Bogor, itu kini masih terdapat prasasti peninggalan abad ke-16. Nama prasasti itu “Sato Tulis”, peninggalan Rahyang Niskala Watu Kencana, Namun oleh orang Eropa Bandar tersebut lebih dikenal dengan nama Sunda Kalapa, karena berada di bawah kekuasaan Sunda,” kata Muhammad Isa Ansyari SS.
Dalam sejarah, ujar Sejarawan Terkemuka Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemda OKI Jakarta itu, Bandar Malaka ditaklukkan Kerajaan Portugal pada 1511. Tujuan Portugal ketika itu adalah mencari jalur laut untuk mencapai kepulauan Maluku, sumber rempah-rempah. Maka pada 1522 mendaratlah kapal utusan dari Malaka di bawah pimpinan Francesco De Sa.
Menurut laporan Francesco De Sa terjadi perundingan dengan pemuka Bandar Kalapa yang berada di bawah kekuasaan Raja Sunda yang beragama Hindu. Sementara itu di Jawa Tengan dengan surutnya Kerajaan Majapahit berkembanglah Kerajaan Islam di Demak. Kerajaan Islam itu kemudian menyerang Kerajaan Sunda di Jawa Barat meliputi Cirebon, Banten, Kalapa dan lain-lain. Mengingat kurangnya sumber-sumber asli Jawa Tengah tnengenai peristiwa itu, maka kita terpaksa berpaling kepada berita Kerajaan Portugal yang pada akhirnya tidak saja berlabuh di Maluku tetapi juga Kerajaan Portugal ini merapatdi Timor Timur, menyatakan bahwa pada 1526-1527 sebuah armada Portugal telah mengunjungi Sunda Kalapa untuk memenuni perfanjian tahun 1522. “Ternyata mereka belum mengetahui bahwa telah terjadi perubahan kekuasaan dari Kerajaan Pajajaran ke Kerajaan Banten, yaltu orang-orang dari Jawa Tengah yang beragama Islam .Ivlenurut berita yang mereka dapat, nama Pangtima yang diberikan adalah Falatehan, sebutan mereka untuk nama Fatahillah,” ujar Muhammad Isa Ansyari SS.
Masa Prasejarah
Di beberapa tempat di Jakarta seperti Pasar Minggu, Pasar Rebo, Jatinegara, Karet, Kebayoran, Kebon Sirih, Kebon Nanas, Cawang, Kebon Pala, Rawa Belong, Rawa Lefe, Rawa Bangke, ditemukan benda-benda pra sejarah seperti kapak, beliung, gurdi, dan pahat dari batu. Alat-alat tersebut berasal dari zaman batu atau zaman neolitikum antara tahun 1000 SM. Jadi, pada masa itu sudah ada kehidupan manusia di Jakarta.
“Dan seperti daerah latnnya, di Jakarta juga ditemukan prasasti. Prasasti Tugu ditemukan di Cilineing. Prasasti itu sarat informasi tentang Kerajaan Tarumanegara dengan Raja Purnawarman. Menurut prasasti itu, Jakarta merupakan wilayah Kerajaan Tarumanegara, kerajaan tertua di Puiau Jawa, di samping Bogor, Banten, Bekasi sampai Citarum di sebelah timur dan Giaruten,” kata Muhammad isa Ansyari SS.
Kronologis Peristiwa Penting
Senin, 21 Agustus 1522. Begitu pentingnya, Sunda Kalapa tak luput dari incaran orang-orana Portugis yang sejak tahun 1511 sudah bercokol di daratan Malaka. Keinginan mereka mendapatkan sambutan baik dari Raja Pajajaran. Selain berkepentingan soal perdagangan, Raja Pajajaran juga bermaksud meminta bantuan orang-orang Portugis dalam menghadapi orang-orang Islam, yang sudah banyak pengikutnya di Banten dan Cirebon. Demak, kala itu, sudah menjadi pusat kekuatan dan penyebaran agama Islam.
Perjanjian kerjasama pun ditandatangani antara Raja Pajajaran dan orang Portugis. Isinya orang Portugis ditzinkan mendirikan benteng di Sunda Kalapa, yang ditandai di tepi sungai Ciliwung. Rabu 22 Juni 1527. Perjanjian itu tak dapat diterima Demak, Kerajaan Islam yang saat itu sedang berada di puncak kejayaan.
“Sultan Demak mengirimkan balatentaranya, yang dipimpin sendiri oleh menantunya, Fatahillah. Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Sunda Kalapa pada 1527. Tatkala armada Portugal datang, pasukan Fatahillah menghaneurkannya. Sia-sia armada Portugal itu hengkang Ke Malaka,” ujar Muhammad Isa Ansyari SS.
Dengan kemenangan itu Fatahillah menggantt nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Artinya “Kemenangan Berjaya”. Itulah peristiwa bersejarah yang ditetapkan sebagai ‘hari jadl’ Kota Jakarta. Kekuasaan Jayakarta akhirnya berada di tangan Fatahillah, dan makin meluas sampai ke Banten menjadi Kerajaan Islam.
Tahun 1595. Cornells de Houtman dan anak buahnya tiba di perairan Banten. Orang-orang Belanda itu datang mencari rempah-rempah. Persaingan di antara mereka makin ketat dibumbui permusuhan.
Rabu 20 Maret 1602 seorang token dan negarawan Kerajaan Belanda, Johati van Oldenbarneveld, mengambil suatu prakarsa mengumpulkan para pedagang Belanda dalam suatu wadah. Berdirilah serikat dagang Verenigde Oost Indische Compaqnie atau VOC. VOC merupakan wadah konglomerat zaman dulu.
Tahun 1617. Orang-orang Kerajaan Belanda diizinkan berdagang di Jayakarta. Mereka memperoleh sebidang tanah di sebelah timur sungai Ciliwung, di perkampungan Cina. Di situ mereka membangun kantor dan benteng. Kubu pertahanan Kerajaan Belanda itu tak disukai orang Jayakarta, Banten maupun Kerajaan Inggris. Mereka kemudian berperang.
Tahun 1619. Terjadi pertempuran sengit segitiga antara Kerajaan Belanda, Kerajaan Inggris dan Kerajaan Portugal di pelabuhan Sunda Kalapa. Suasana Teluk Jayakarta itu sekejab menjadi merah api dan merah darah. Di laut teluk banyak bergelimpangan mayat-mayat serdadu Kerajaan Belanda dan Kerajaan Portugal setelah kedua negara kerajaan itu habis digempur pasukan laut Kerajaan Inggris. Inggris menang dalam perang itu. Kamis, 30 Mei 1619, JP Goen menaklukkan kembali sekaligus menguasai Jayakarta. Saat itu armada Kerajaan Inggris sudah tidak ada lagi karena telah berangkat berlayar menuju Australia, meninggalkan Jayakarta. Sedang armada (laut Kerajaan Portugal pergi menuju ke wilayah ujung timur Nusantara, tepatnya di Timor Timur.
“Jayakarta pada tahun tersebut memasuki lembaran baru. Nama Jayakarta diubah Kerajaan Belanda menjadi Batavia. Nama Batavia ini berasal dari nama Batavieren, bangsa Eropa yang menjadi nenekmoyang Kerajaan Belanda,” tukas Muhammad Isa Ansyari SS.
VOC mula-mula menjadikan Batavia sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan. Dengan kepiawaian kompeni lewat intrik dan politik adu domba atau cfewtte et impera terhadap raja-raja di Nusantara. Seluruh wilayah Nusantara dijarahnya. Kejayaannya pun berlangsung cukup lama.
Tahun 1798. VOC jatuh dan dibubarkan. Kekuasaan, harta benda dan utangnya yartg 134,7 juta gulden diambil alih Pemerintahan Kerajaan Belanda. Rabu, 1 Januari 1800, Indonesia sejak itu diperintah langsung oleh Pemerintah Kerajaan Belanda. Suatu majelis untuk urusan jajahan Asia lalu didirikan.
Namun, awal Maret 1942, Kerajaan Jepang merebut kekuasaan dari Kerajaan Belanda pada Perang Dunia ke-2. Nama Batavia dikubur balatentara Kerajaan Jepang. Dan, nama Jakarta menggantikannya sampai sekarang.
Jangan dibaca ini sejarah kota jakarta sangat mengejutkan
Air Terjun Sedudo
Sejarah
penamaan air terjun ini, ternyata memiliki keterkaitan erat dengan
sejarah Air Terjun Roro Kuning. Dalam legenda Air Terjun Roro Kuning, Sang
Putri kerajaan yang mengalami kesembuhan akhirnya menjalin kisah dengan pemuda
yang pada ujungnya terbentuklah nama Air Terjun Sedudo. Sang Raja yang sangat
menyayangi putrinya, meminta putrinya untuk pergi ke padepokan salah seorang temannya
untuk berobat, sebab penyakit kulitnya yang tak kunjung sembuh.Kemudian pergilah
Sang Putri ke padepokan dengan identitas yang tertutupi.
Setelah
mandi di Ai Terjun Roro Kuning, akhirnya Sang Putri berangsur-angsur mengalami
kesembuhan. Pemilik padepokan yang menjadi tabib Sang Putri ini memiliki 2 putra.
Pada mulanya, mereka tidak memperhatikan siapa wanita yang menjadi pasien
ayahnya tersebut. Namun, ketika Sang Putri sembuh dan cantik seperti semula, barulah 2 orang pemuda
tersebut mulai memperhatikan Sang Putri dan mengetahui bahwa ternyata wanita
tersebut adalah seorang Putri Raja Kediri.
Karena
tinggal di padepokan dalam waktu yang relatif lama, akhirnya 2 pemuda tersebut
menaruh hati kepada Sang Putri. Berharap salah seorang dari 2 pemuda
mendapatkan cinta. Ketika rasa cinta tengah berkembang, datanglah kabar bahwa
Sang Raja meminta Sang Putri untuk pulang kembali dan menjodohkannya dengan
Putra Kerajaan Kediri.Dan akhirnya 2 pemuda itu patah hati dan kecewa atas apa
yang akan terjadi.
Karena rasa
sakitnya tersebut, kedua pemuda mengurung diri hingga mengalami perubahan sikap
menjadi tidak mempunyai sopan santun. Sang Ayah pemilik padepokan tersebut
marah dan menyuruh kedua putranya untuk bersemedi, membersihkan diri mereka,
dan melupakan cintanya kepada Sang Putri. 2 pemuda tersebut menyanggupi dan pergilah
mereka berdua ke sebuah air terjun yang terpisah. Sebelum bersemedi, dua orang
pemuda tadi mengucapkan sebuah janji.
Sang Adik
berjanji bahwa ia tidak akan menikah. Dalam Bahasa Jawa, diartikan “Sing Mendudo”. Kemudian Sang Kakak
berikrar bahwa selamanya ia tidak akan pernah mempunyai tata krama lagi,
atau dalam istilah setempat menjadi “Sing
Ora Kromo”. Sumpah inilah yang kemudian diambil menjadi nama air terjun.
Air terjun yang digunakan oleh Sang Adik dalam bertapa, diberi nama Air Terjun
Sedudo. Sedangkan air terjun yang digunakan oleh Sang Kakak adalah Air Terjun
Singokromo. Konon, air terjun kedua ini berjarak tidak jauh dari Air Terjun
Sedudo. Cerita legenda tersebut jarang diketahui oleh masyarakat sekitar. Hanya
beberapa orang saja yang paham betul akan kisah di atas. Namun, tetap saja,
kisah tersebut masih menjadi misteri Air Terjun Sedudo.
Berkat
cerita dua pemuda padepokan, muncullah mitos Air Terjun Sedudo yang hingga kini
dipercaya kebenarannya, yaitu barang siapa yang mandi di air terjun, akan
mendapatkan kesehatan dan lebih awet muda. Ada pula mitos lain yang beredar,
yaitu air terjun ini dapat membuat siapa saja yang mengunjunginya akan mendapat
rizki yang berlimpah. Mitos yang terakhir yang ada saja orang yang
mempercayainya yaitu, air terjun ini dapat melancarkan urusan kepolitikan dan
menaikkan jabatan, bagi yang menginginkan. Entah siapa yang memulai dan
menyebarkan mitos-mitos tersebut. Yang pasti, kita sebagai orang awam, harus
percaya bahwa segala hal yang kita dapatkan adalah dari usaha, bisa melalui
pekerjaan, dan lain sebagainya. Keajaiban atau keberuntungan adalah hadiah dari
kerja keras yang diberikan oleh Tuhan, dengan tidak kita ketahui akan dari mana
jalannya.
Internet
berawal dari sebuah jaringan komputer oleh Departemen Pertahanan Amerika yang
dibentuk pada tahun 1969. Melalui proyek ARPA, dibentuklah ARPANET. Tujuan awal
pembuatannya sebenarnya untuk keperluan militer karena pada masa tersebut
digunakan untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir. Saat itu, ARPANET hanya bisa menghubungkan 4
situs yaitu Stanford Research Institute,
University of California, Santa Barbara, dan juga University of Utah. ARPANET pun mulai dikenalkan pada Oktober 1972
dan tak lama kemudian proyek ini semakin berkembang sehingga semua universitas
di Amerika ingin bergabung. Hal ini membuat ARPANET kesulitan menangganinya
sehingga ARPANET dibagi menjadi dua. Pertama, ARPANET baru yang berukuran lebih
kecil yang digunakan untuk kepentingan non-militer. Kedua, MILNET yang
digunakan untuk kepentingan militer. Gabungan keduanya disebut DARPA Internet,
yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
Tahun 1971
Ray Tomlinson membuat sebuah program bernama "E-MAIL" untuk ARPANET.
Kemudahannya menjadikan E-mail cepat populer. Selain itu, ikon "@"
juga diperkenalkan sebagai lambang yang menunjukkan "at" atau
"pada". Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah kelompok kerja bernama International
Network Working Group (INWG). Pembicara pertama dari INWG adalah Vint Cerf yang kemudian dikenal sebagai
'Bapak Internet'. Vint Cerf kemudian mengajak Bob Kahn mempublikasikan
spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) pada tahun 1974
melalui artikel "A Protovol for Packet Network Interconnection".
Selain itu, pada tahun 1974 juga dibentuk Telenet oleh Beranet & Newman
(BBN). Talenet merupakan layanan paket data publik pertama dan versi komersial
dari ARPANET. Tahun 1978 protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yaitu
Transmission Control Protocol dan Internet Protocol.
Tahun 1979
dibuat grup diskusi bernama Usenet oleh Tom Truscott, Jim Ellis, dan Steve
Bellovin. Selain itu, penggunaan emoticon juga diusulkan pada tahun ini oleh
Kevin McKenzie.Memasuki tahun 1980an, penggunaan komputer pribadi (PC) mulai
mewabah. PC mulai menjadi bagian dari hidup manusia. Layanan BITNET (Because
It's Time Network) pun dimulai. Disediakan layanan e-mail, mailing list, dan
File Transfer Protocol oleh BITNET. Selain itu, CSNET (Computer Science
Network) juga dibentuk dengan menyediakan layanan e-mail dan lainnya kepada
para ilmuwan tanpa harus mengakses ARPANET.
Istilah
'Internet' pertama kali digunakan pada tahun 1982. TCP/IP pun digunakan sebagai
protokol universal jaringan tersebut. Name server juga mulai dikembangkan
sehingga para pengguna dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus
mengetahui jalur pasti menuju host tersebut. Tahun 1986 diperkenalkan sistem
nama domain (DNS) yang digunakan untuk menyeragamkan sistem pemberian nama
alamat di jaringan komputer.
Tahun 1990
muncul program editor dan browser yang kini diberi nama WWW atau World Wide
Web. Program yang ditemukan oleh Tim
Berners Lee ini digunakan untuk menjelajahi jaringan komputer yang
terhubung. Semakin banyaknya jaringan yang terhubung menyebabkan munculnya
istilah 'surfing the internet' pada tahun 1992.Internet pun semakin berkembang
pesat hingga saat ini, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini dimulai pada tahun
1990an di mana saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai
paguyuban network. Di situ, terjadi semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong
royong yang sangat terasa di antara para pelakunya.
Protokol
Internet (IP) pertama di Indonesia adalah UI-NETLAB (192.41.206/24) yang
didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada tanggal 24 Juni 1988. Tahun 1988
pengguna awal internet di Indonesia memanfaatkan CIX untuk mengakses internet.
CIX menawarkan jasa e-mail dan newsgroup hingga jasa akses HTTP. Tahun 1994 mulai
beroperasi IndoNet yaitu ISP komersial pertama di Indonesia. Saat itu, belum
banyak diketahui celah bisnis di internet dan masih sedikit pengguna internet
di Indonesia, sehingga sambungan awal ke internet dilakukan melalui dial-up
IndoNet. Selain itu, tahun 1994 juga beroperasi ISP pertama di Indonesia, yaitu Ipteknet.
INTERNET dan perkembanganya
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Peristiwa Rengasdengklok adalah sebuah kejadian penculikan terhadap Ir Soekarno dan Mohammad Hatta yang dilakukan oleh golongan muda sehari sebelum proklamasi dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pengasingan tersebut 16 Agustus 1945.
Tujuan penculikan adalah agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Dipilihnya Rengasdengklok karena wilayah ini terpencil dan jauh dari pengaruh Penjajahan Jepang. Pengasingan kemudian berakhir setelah Ahmad Soebardjo melakukan kesepakatan dengan golongan muda mengenai kemerdekaan Indonesia. Para pemuda mendesak golongan tua karena mereka telah mengetahui kekalahan Jepang dari pihak Sekutu.
A. Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
Latar belakang peristiwa Rengasdengklok disebabkan karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua. Golongan senior seperti Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menginginkan agar proklamasi dilakukan dengan prosedur yang berlangsung di PPKI, sementara dari pihak pemuda menginginkan proklamasi harus segera dilakukan tanpa bantuan dari Jepang. Golongan muda menganggap PPKI merupakan akal-akalan Jepang untuk menghambat kemerdekaan Indonesia, sehingga pihak Sekutu dapat menguasai daerah kekuasaannya kembali.
Akibat perbedaan pendapat tersebut, golongan muda pada 15 Agustus 1945 mengadakan rapat yang dilangsungkan di gedung lembaga Jl. Pegangsaan Timur Jakarta. Rapat menghasilkan keputusan yaitu kemerdekaan harus dilakukan tanpa bantuan atau janji-janji dari pihak pemerintah Jepang. Hasil rapat langsung disampaikan kepada Ir. Soekarno yang sedang berada di kediamannya.
Ir. Soekarno menolak usulan pemuda karena ia sebagai ketua harus bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Pihak pemuda kemudian kembali mengadakan rapat pada malam itu juga, rapat ke dua ini menghasilkan keputusan yaitu menculik Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menuju Rengasdengklok. Penculikan terpaksa dilakukan untuk mendesak kedua tokoh untuk segera melangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
B. Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Pelaksanaan penculikan Soekarno dan Moh Hatta agar dijauhkan dari pihak Jepang menuju Rengasdengklok dilakukan pada pagi hari tanggal 16 Agustus 1945. Penculikan dipimpin oleh Cudanco Singgih, dilakukan pada jam 3 pagi. Kedua tokoh berhasil diculik, kemudian dibawa ke Rengasdengklok yang lokasinya berada di sebelah timur kota Jakarta. Dipilihnya daerah ini karena lokasinya terpencil dan juga terdapat beberapa anggota militer PETA (pembela tanah air).
Selama 1 hari penuh Ir Soekarno dan Mohammad Hatta berada di Rengasdengklok. Para anggota golongan muda berusaha membujuk dan mendesak kedua tokoh penting tersebut agar segera melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pihak pemuda menginginkan 2 tokoh tidak melakukan kerjasama dengan Jepang melalui kegiatan yang dilakukan oleh PPKI, tetapi usaha tersebut sia-sia karena mereka tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
Kemudian Ir Soekarno melakukan perbincangan dengan Cudanco Singgih, dari obrolan empat mata kedua tokoh tersebut, Singgih menganggap Soekarno akan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah ia dikembalikan ke Jakarta. Ia kemudian meyakinkan para golongan muda mengenai hal tersebut. Singgih kemudian ke kota Jakarta untuk menemui Ahmad Subardjo, pada pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan antara golongan tua dan muda.
Setelah itu, Ahmad Subardjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Ir Soekarno dan Mohammad Hatta. Subardjo sampai pukul 18.00. Pada proses penjemputan, Ahmad Subardjo menjamin pelaksanaan proklamasi akan segera dilakukan. Ia memberi jaminan nyawa kepada para pemuda apabila proklamasi belum dilakukan selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus jam 12 siang. Atas jaminan tersebut, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dilepas dan kembali ke kota Jakarta. Setelah kembali ke Jakarta, mereka melakukan perumusan teks proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda.
C. Tujuan Peristiwa Rengasdengklok
Kesimpulan tujuan peristiwa Rengasdengklok adalah untuk mendesak Ir Soekarno dan Mohammad Hatta agar segera melakukan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanpa bantuan dari pemerintah Jepang melalui PPKI. Tujuan lain yaitu menjauhkan kedua tokoh dari pengaruh pihak Jepang. Setelah kembali ke Jakarta, maka berakhirlah peristiwa Rengasdengklok.Tokoh yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok, antara lain :
Golongan Pemuda : Chaerul Saleh, Darwis, Subadio, Sukarni, Wikana, Suroto Kunto, Johar Nur, Aidit, A.M Hanafie, dan Sidik Kertapati
Golongan Tua : Ir. Sukarno, Muhammad Hatta dan Mr Ahmad Subardjo
Latar belakang peristiwa Rengasdengklok lengkap dan singkat
PERISTIWA Madiun adalah sebuah konflik
kekerasan atau chaos yang terjadi di Jawa Timur bulan September –
Desember 1948. Peristiwa ini diawali dengan diproklamasikannya negara Soviet
Republik Indonesia pada tanggal 18 September 1948 di Madiun oleh Muso, seorang
tokoh Partai Komunis Indonesia dengan didukung pula oleh Menteri Pertahanan
saat itu, Amir Sjarifuddin.
Pada saat itu hingga era Orde Lama peristiwa ini
dinamakan Peristiwa Madiun (Madiun Affairs), dan tidak pernah disebut sebagai
pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Baru di era Orde Baru peristiwa ini
mulai dinamakan pemberontakan PKI.
Bersamaan dengan itu terjadi penculikan tokoh-tokoh
masyarakat yang ada di Madiun, baik itu tokoh sipil maupun militer di
pemerintahan ataupun tokoh-tokoh masyarakat dan agama.
Masih ada kontroversi mengenai peristiwa ini.
Sejumlah pihak merasa tuduhan bahwa PKI yang mendalangi peristiwa ini
sebetulnya adalah rekayasa pemerintah Orde Baru (dan sebagian pelaku Orde
Lama).
Tawaran bantuan dari Belanda
Pada awal konflik Madiun, pemerintah Belanda
berpura-pura menawarkan bantuan untuk menumpas pemberontakan tersebut, namun
tawaran itu jelas ditolak oleh pemerintah Republik Indonesia. Pimpinan militer
Indonesia bahkan memperhitungkan, Belanda akan segera memanfaatkan situasi
tersebut untuk melakukan serangan total terhadap kekuatan bersenjata Republik
Indonesia. Memang kelompok kiri termasuk Amir Syarifuddin Harahap, tengah
membangun kekuatan untuk menghadapi Pemerintah RI, yang dituduh telah cenderung
berpihak kepada AS.
Latar belakang
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945, muncul berbagai organisasi yang membina kader-kader mereka,
termasuk golongan kiri dan golongan sosialis. Selain tergabung dalam Pesindo
(Pemuda Sosialis Indonesia), Partai Sosialis Indonesia (PSI) juga terdapat
kelompok-kelompok kiri lain, antara lain Kelompok Diskusi Patuk, yang
diprakarsai oleh Dayno, yang tinggal di Patuk, Yogyakarta. Yang ikut dalam
kelompok diskusi ini tidak hanya dari kalangan sipil seperti D.N. Aidit, Syam
Kamaruzzaman, dll., melainkan kemudian juga dari kalangan militer dan bahkan
beberapa komandan brigade, antara lain Kolonel Joko Suyono, Letkol Sudiarto
(Komandan Brigade III, Divisi III), Letkol Soeharto (Komandan Brigade X, Divisi
III. Kemudian juga menjadi Komandan Wehrkreis III, dan menjadi Presiden RI),
Letkol Dahlan, Kapten Suparjo, Kapten Abdul Latief dan Kapten Untung Samsuri.
Pada bulan Mei 1948 bersama Suripno, Wakil Indonesia
di Praha, Musso, kembali dari Moskow, Rusia. Tanggal 11 Agustus, Musso tiba di
Yogyakarta dan segera menempati kembali posisi di pimpinan Partai Komunis
Indonesia. Banyak politisi sosialis dan komandan pasukan bergabung dengan
Musso, antara lain Mr. Amir Sjarifuddin Harahap, dr. Setiajid, kelompok diskusi
Patuk, dll.
Aksi saling menculik dan membunuh mulai terjadi, dan
masing-masing pihak menyatakan, bahwa pihak lainlah yang memulai. Banyak
perwira TNI, perwira polisi, pemimpin agama, pondok pesantren di Madiun dan
sekitarnya yang diculik dan dibunuh.
Tanggal 10 September 1948, mobil Gubernur Jawa Timur
RM Ario Soerjo (RM Suryo) dan mobil 2 perwira polisi dicegat massa pengikut PKI
di Ngawi. Ketiga orang tersebut dibunuh dan mayatnya dibuang di dalam hutan.
Demikian juga dr. Muwardi dari golongan kiri, diculik dan dibunuh. Tuduhan
langsung dilontarkan, bahwa pihak lainlah yang melakukannya. Di antara yang
menjadi korban juga adalah Kol. Marhadi yang namanya sekarang diabadikan dengan
Monumen yang berdiri di tengah alun-alun Kota Madiun dan nama jalan utama di
Kota Madiun.
Kelompok kiri menuduh sejumlah petinggi Pemerintah
RI saat itu, termasuk Wakil Presiden/Perdana Menteri Mohammad Hatta telah
dipengaruhi oleh Amerika Serikat untuk menghancurkan Partai Komunis Indonesia,
sejalan dengan doktrin Harry S. Truman, Presiden AS yang mengeluarkan
gagasan Domino Theory. Truman menyatakan, bahwa apabila ada satu negara
jatuh ke bawah pengaruh komunis, maka negara-negara tetangganya akan juga akan
jatuh ke tangan komunis, seperti layaknya dalam permainan kartu domino. Oleh
karena itu, dia sangat gigih dalam memerangi komunis di seluruh dunia.
Kemudian pada 21 Juli 1948 telah diadakan pertemuan
rahasia di hotel “Huisje Hansje” Sarangan, dekat Madiun yang dihadiri oleh
Soekarno, Hatta, Sukiman, Menteri Dalam negeri, Mohamad Roem (anggota Masyumi)
dan Kepala Polisi Sukanto, sedangkan di pihak Amerika hadir Gerald Hopkins
(penasihat politik Presiden Truman), Merle Cochran (pengganti Graham yang
mewakili Amerika dalam Komisi Jasa Baik PBB). Dalam pertemuan Sarangan, yang
belakangan dikenal sebagai “Perundingan Sarangan”, diberitakan bahwa Pemerintah
Republik Indonesia menyetujui Red Drive Proposal (proposal pembasmian kelompok
merah). Dengan bantuan Arturo Campbell, Sukanto berangkat ke Amerika guna
menerima bantuan untuk kepolisian RI. Campbell yang menyandang gelar resmi
Atase Konsuler pada Konsulat Jenderal Amerika di Jakarta, sesungguhnya adalah
anggota Central Intelligence Agency – CIA.
Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam
pidato yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia,
untuk memilih: Musso-Amir Syarifuddin atau Soekarno-Hatta. Maka pecahlah
konflik bersenjata, yang pada waktu itu disebut sebagai Madiun
Affairs (Peristiwa Madiun), dan di zaman Orde Baru terutama di buku-buku
pelajaran sejarah kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI Madiun.
Akhir konflik
Kekuatan pasukan pendukung Musso digempur dari dua
arah: Dari barat oleh pasukan Divisi II di bawah pimpinan Kolonel Gatot
Subroto, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Wilayah II (Semarang-Surakarta)
tanggal 15 September 1948, serta pasukan dari Divisi Siliwangi, sedangkan dari
timur diserang oleh pasukan dari Divisi I, di bawah pimpinan Kolonel Sungkono,
yang diangkat menjadi Gubernur Militer Jawa Timur, tanggal 19 September 1948,
serta pasukan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur, di bawah pimpinan M.
Yasin.
Panglima Besar Sudirman menyampaikan kepada
pemerintah, bahwa TNI dapat menumpas pasukan-pasukan pendukung Musso dalam
waktu 2 minggu. Memang benar, kekuatan inti pasukan-pasukan pendukung Musso
dapat dihancurkan dalam waktu singkat.
Tanggal 30 September 1948, kota Madiun dapat
dikuasai seluruhnya. Pasukan Republik yang datang dari arah timur dan pasukan
yang datang dari arah barat, bertemu di Hotel Merdeka di Madiun. Namun pimpinan
kelompok kiri beserta beberapa pasukan pendukung mereka, lolos dan melarikan
diri ke beberapa arah, sehingga tidak dapat segera ditangkap.
Baru pada akhir bulan November 1948 seluruh pimpinan
dan pasukan pendukung Musso tewas atau dapat ditangkap. Sebelas pimpinan
kelompok kiri, termasuk Mr. Amir Syarifuddin Harahap, mantan Perdana Menteri
RI, dieksekusi pada 20 Desember 1948, atas perintah Kol. Gatot Subroto.
Peristiwa pemberontakan PKI 1948 madiun
Proses Berkembangnya Agama Islam di Pulau Jawa
Rute
perdagangan saudagar Muslim yang melalui Selat Malaka dan Semenanjung Malaya
hingga ke Tiongkok berdamapak adanya kontak langsung dengan pantai utara jawa. Hal
ini disebabkan laut di pesisir utara lebih tenang daripada di pesisir selatan.
Hal ini terbukti dengan ditemukanya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah.
Fatimah wafat pada tahun 475 hijrah atau 1082 M di desa Leran, kecamatan
Manyar, Gresik.
Di
Gresik juga ditemukan prasasiti yang lebih muda usianya yaitu terdapat pada
makam Malik Ibrahim dari Kasyan. Selain
di Gresik di Trowulan Mojokerto ditemukan ratusa kubur Islam kuno yang
bertuliskan aksara jawa kuno. Umumnya batu nisan berangka tahun jawa atau tahun
saka.
Kemiripan
jenis, sistem penulisan, serta bahan batu nisan Malik Ibrahim dengan batu nisan
di Samudra Pasai dan batu nisan Umar bin
Al-Kazurani dari Cambay menunjukan bahwa batu nisan itu merupakan buatan
pabrik yang sama di Cambay. Kemajuan perdagangan muslim yang didukung oleh
mubalig berkaitan dengan perkembangan perdagangan inteernasional lewat selat
Malaka sejak abad ke-7 dan ke-8 M. Dengan perkembangan ini, diduga sejumlah
tempat di Semenanjung Malaya telah dikunjungi oleh pedagang Muslim.
proses perkembangan Islam di Pulau Jawa
Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia
1.
Teori Gujarat
Teori
didukung oleh Snouck Hurgronje, W.F.
Suttherheim, dan B.H.M. Vlekke
ini menyatakan bahwa Islam dibawa ke Indonesia oleh para pedagang Islam Gujarat
sekitar abad ke-13 M. Bukti dari teori ini adalah batu nisan Sultan Malik al-Saleh ( Samudra Pasai )
yang bercorak Gujarat dan tulisan Marcopolo yang menyatakan bahwa ia mendapati
banyak penduduk di Perlak (Peureula) Aceh Timur yang beragama islam serta peran
pedagang India dalam penyebaran agama tesebut.
2.
Teori Mekah
Teori
didukung oleh Buya Hamka dan J.C. Van Leur ini menyatakan bahwa
pengaruh Islam dibawa masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 oleh para peagang
Arab. Bukti yang mendukung teori ini adalah pemukman Islam tahun 674 di Baros,
pantai sebelah barat Sumatra. Menurut teori ini Islam berkembang di Samudra
Pasai menganut mazhab Syafi’i, sedangkan daerah Gujarat menggunakan mazhab
Hanafi. Selain itu sultan Samudra Pasai menggunakan gelar yang lazim di Mesir
yaitu AL-MALIK.
3.
Teori Persia
Didukung
oleh Hoesein Djajadiningrat menyatakan
bahwa Islam di Indonesia dibawa masuk oleh orang Persia sekitar abad ke-13.
Bukti yang mendukung teori ini adalah upacara Tabot di Bengkulu dan Sumatra
Barat yang sama dengan upacara di Persia dan kesamaan ajaran Sufi
Teori masuknya Islam ke Nusantara
Kerajaan
pada Masa Hindu – Budha
1.
Kerajaan Kutai
Kerajaan
Kutai ( Kutai Martadipura ) merupakan kerajaan Hindu Tertua di Indonesia yang
terletak di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan ini berdiri sekitar
abad ke-4. Puncak keemasan kerajaan kutai berada dibawah pimpinan Mulawarman yang kekuasaanya meliputi
hampir seluruh Kalimantan Timur.
2.
Kerajaan Tarumanegara
Berdiri
sekitar abad ke-5 dan terletak pada Lembah Sungai Citarum, Bogor Jawa Barat.
Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu-Budha tertua di Pulau Jawa. 7 buah
prasasti menggambarkan Kerajaan Tarumanegara pada masa pemerintahan Raja
Purnawarman ( Prasasti Ciaruteun, Jambu, dan lebak) merupakan raja paling
terkenal di Tarumanegara, Namun Purnawarman bukan raja pertama , karena ayah
Purnawarman telah melakuakan penggalian sungai Candrabaga di Bekasi sebelum
Purnawarman menggali sungai Gomati ( Prasasti Tugu)
3.
Kerajaan Mataram Kuno
Raja
pertama Mataram Kuno adalah Raja Sanna.
Kemudian digantikan oleh keponakannya yaitu Raja
Sanjaya. Pada pemerintahan Sanjaya kerajaan ini Makmur, Aman, dan Tentram
dikarenakan pada pemerintahan Sanjaya memerintah rakyatnya degan sangat
bijaksana.
Setelah
masa pemerintahan berakhir tahata kerajaan dipimpin oleh Panangkaran, sepeninggalnya Panangkaran kerajaan Mataram Kuno
terpecah menjadi Kerajaan Mataram Kuno
Hindu (Dinasti Sanjaya ) dan Mataram
Kuno Budha ( Dinasti Syailendra).
Pda
tahun 850 M Rakai Pikatan ( Dinasti
Sanjaya ) menikah dengan Pramodhawardani (
Dinasti Syailendra ) dan penikahan politik ini menyebabkan menyatu kembali
Kerajaan Mataram Kuno.
Setelah Rakai Pikatan meninggal kemudian
digantikan oleh Raja Balitung yang
bergelar Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah
Balitung yang merupakan Raja terbesar Kerajaan Mataram Kuno. Raja raja
berikutnya sampai pada kepemimpinan Raja
Wawa (924-929) digantikan oleh Mpu
Sendok ( menantunya ) yang memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur
karena pengaruh kerajaan Sriwijaya yang saat itu dipimpin oleh Balaputradewa.
4.
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan
Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 yang merupakan kerajaan bercorak Budha yang
berdiri di pulau Sumatra yang pusat awal kerajaan berada di Muara Takus, Riau
dan kemudian dipindahkan ke Sungai Musi. Raja Sriwijaya yang mencapai keemasan
adalah Balaputradewa. Pada abad ke-13 Sriwijaya mengalami banyak kemunduran,
pada masa itu Kerajaan Sriwijaya banyak mendapat serangan dari kerajaan lain
seperti seragan Dharmawangsa, Rajendra Coladewa, Kertanegara, Gajah Mada.

5.
Kerajaan Kediri
Airlangga
Raja Terakir Mataram Kuno hendak mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan
kepada putri sulungnya, Sanggramawijaya tetapi
dia lebih memilih menjadi Bhiksuni sehingga menolak untuk memegang kekuasaan.
1041 Raja Airlangga maminta bantuan Mpu
Barada untuk membagi kerajaan menjadi 2 yaitu Panjalu dan Jenggala.
Panjalu
beribu kota di Daha yang diperintah oleh Samara
Wijaya dan Jenggala beribu kota Kahuripan dipimpin oleh Panji Garasakan.
1044-1052 terjadi
perang saudara antara kedua kerajaan tersebut dan dimenangkan oleh Kerajaan
Jenggala. Setelah itu, dibawah kekuasaan Jayeswara
Kerajaan Panjalu dan Jenggala dipersatukan menjadi Kerajaan Kediri. Puncak
keamasan Kerajaan Kediri terjadi pada masa pemerintahan Raja Jayabaya yang merupakan raja bijaksana dan seorang pujangga
ternama. Karyanya sangat terkenal adalah Jangka
Jayabaya dan raja terakir kediri adalah Kertajaya
setelah dikalahkan oleh Ken Arok
dari Tumapel pada 1222.
Kerajaan Hndu Budha sejarah indonesia
Teori masuknya Agama Hindu – Budha
1.
Teori Brahmana
Dikemukakan
oleh J.C. Van Leur. Menurut teori ini kepala
suku di Indonesia tertarik untuk belajar agama Hindu.Kemudian mereka mengundang
brahmana dari India untuk mengajari mereka agama hindu sekaligus untuk
melegitimasi kekuasaan mereka agar setaraf dengan raja India. Kemudian para
brahmana diangkat menjadi penasihat kepala suku.Teori ini diragukan karena para
pendeta hindu pantang menyebrangi lautan.
2.
Teori Ksatria
Dikemukakan
oleh F.D.K Bosch .Menurut teori ini si India
sering terjadi peperangan antargolongan. Prajutit yang kalah dalam peang
kemudian meninggalkan India dan diantara mereka ada yang sampai di Indonesia
dan endirikan koloni baru.Kelemahan teori
ini adalah tidak ditemukan bkti tertulis bahwa pernah terjadi kolonisasi oleh
para Ksatria India.
3.
Teori Waisya
Dikemukakan
oleh N.J Krom.Menurut teori ini agama
dan kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh para pedagang India yang berasal daari
waisya. Kemudian para pedagang bermukim di Indonesia dan bahkan menikah dengan
orang Indinesia. Teori ini diragukan karena jika benar bahwa para pedagang
berperan aktif dalam peyebaran agama dan kebudayaan Hindu maka pusat kebudayaan
semestinya berada di wilayah perdagangan seperti pelabuhan dan pusat kota
terdekat, tetapi pada kenyataanya pengaruh kebudayaan terdapat pada pedalaman.
4.
Teori Sudra
Kaum
sudra meninggalkan India dan menetap di Indonesia. Mereka kemudian menyebarakan
pengaruh Hindu Budha di Nusantara.
5.
Teori Arus Balik
Beberapa
ahli mengajukan bahwa masyarakat Indonesia mepunyai peran penting dalam
penyebaran Hindu Budha di Indonesia. Bangsa Indonesia mengenal budaya Hindu
Budha karena melakukan perdagangan di India dan berhubungan dengan kaum
brahmana, kemudian mereka kembali membawa pengaruhh Hindu Budha.
Teori masuknya Agama Hindu Budha Indonesia
A. Pengertian masa Praaksaramanusia
Masa Praaksara atau masa Nirleka
adalah zaman ketika manusia belum mengenal aksara atautulisan.Masa Praaksara
lebihdikenal banyak orang dengan sebutan zaman Prasejarah.Kata sejarah bersal
dari bahsa Arab yaitu Syajaratun yang artinya Pohon.Sejarah dalam arti sempit adalah
segala sesuatu yang terjadi di waktu lampau . Sebagai sebuah ilmu sejarah
adalah Pengetahuan yang tersusun secara sitematis tentang berbagai kejadian
atau peristiwa pada masa lampau dalam kehidupananusia yang dipelajari melalui
berbagai sumber dan bukti baik berupa tulisan ataupun monumen.
1. PITHECANTHROPUS ERECTUS ( Manusia kera berjalan tegak )
Adalah jenis manusia prasejarah
yang hidup di pulau jawa yang diperkirakan hidup sekitar 1,5 juta tahun yang
lalu yang ditemukan Dubois pada tahun
1890 di Trinil
2. Pithecanthropus Mojokertensis ( Manusia kera dari Mojokerto )
Menurut dugaan para ahli adalah
jenis manusia purba tertua di pulau jawa yang ditemukan Koenigswald pada tahun 1936
di dekat Mojokerto berupa tengkorak anak anak.
3. Meganthropus Palaeojavanicus
Pada tahun 1941 Von Koenigswald menemukan
berupa tulang rahang yang berukuran lebih besar dan kuat dari tulang rahang Pithecanthropus pada penelitiannya di
dekat desa sangiran utara surakarta.
4. Homo Soloensis (
Manusia Solo )
1931 – 1934 ditemukan fosil manusia
prasejarah di lembah bengawan solo tepatnya didesa Ngandong.Fosil ini memiliki
tingkatan lebihtinggi daripada Pithecanthropus
erectus bahkan sudah dapat dikatakan mirip manusia.Menggunakan peralatan
yaitu tulang dan tanduk. Ditemukan oleh Ter
Haar dan Oppennoort kemudan
diteliti oleh Von Koenigswald dan Weidenreich.
5. Homo Wajakensis
Pada 1889 Eugene Dubois menemukan fosil manusia prasejarah di desa Wajak
dekat Tulungagung Jawa Timur. Diperkirakan memiliki tingkatan yang lebih jauh
tinggi dibandingkan Pithencanthorupus
erectus dan pada fosil ini sudah menggunakan peralatan yang terbuat dari
tulang dan tanduk. Pada tengkorak ini memiliki kesamaan dengan tengkorak
penduduk asli benua Australia kemudian digolongkan sebagai golongan bangsa
AUSTRALOIDE yang nantinya menjadi nenek moyang penduduk asli benua Australia.
6. Homo Floresiensis
2003 di Flores ditemukan fosil
tengkorak dari spesies manusia yang berukuran tidak lebih besar dari kanak
kanak berusia 5 th diduga hidup 13000 th yang lalu. Fosil ini ditemukan di
Liang Bua oleh peneliti Indonesia dan Australia yang berjenis kelamin perempuan
yang tingginya 1 m saat berdiri tegak dan beratnya tidak lebih dari 25 kg.






